Pembiasaan Siswa

Pembiasaan doa bersama semua siswa di pagi hari sebelum masuk kekelas.kegiatan ini merupakan penanaman pembiasaan berdoa sebelum memmulai kegiatan

SAGUSABLOG LANJUTAN

Workshop Sagusablog lanjutan merupakan kegiatan lanjutan dari peserta yang telah mengikuti SAGUSABLOG DASAR. kegiatan ini diadkan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI)

Kamis, 25 April 2024

Judul: Mimpi Sang Guru: Mar Bakri di Wilayah Pedalaman di Masa Depan Di masa depan yang dipenuhi dengan kemajuan teknologi yang luar biasa, terdapat seorang guru yang bernama Mar Bakri. Mar Bakri adalah seorang guru yang berjiwa petualang dan penuh semangat untuk menjelajahi keindahan alam. Dia mengajar di sebuah sekolah yang terletak di tengah hutan pedalaman yang masih asri dan belum tersentuh oleh kemajuan teknologi modern. Suatu malam, ketika bulan bersinar terang di langit dan gemuruh hutan memenuhi udara, Mar Bakri mendapati dirinya terlelap dalam tidurnya. Namun, malam itu, dia memasuki dunia mimpi yang mengagumkan. Dalam mimpinya, Mar Bakri merasa seperti terdampar di tengah hutan yang penuh dengan keajaiban alam. Dia berjalan melewati pepohonan raksasa dan sungai yang mengalir dengan jernih. Namun, di kejauhan, dia melihat cahaya yang memancar dan memikat hatinya. Dengan langkah yang penuh semangat, Mar Bakri berjalan menuju cahaya tersebut dan menemukan sebuah desa kecil yang tersembunyi di dalam hutan. Di desa itu, dia disambut oleh penduduk setempat yang ramah dan hangat. Penduduk desa menceritakan padanya tentang kehidupan mereka yang sederhana namun bahagia di dalam hutan. Mereka hidup dalam harmoni dengan alam dan menghargai setiap anugerah yang diberikan oleh Sang Pencipta. Mar Bakri merasa terpesona oleh kebijaksanaan dan kedamaian yang ada di desa tersebut. Ketika dia bertanya tentang tujuan kedatangannya, penduduk desa menjelaskan bahwa dia telah dipilih untuk membantu mereka menyebarkan pengetahuan dan kebijaksanaan kepada dunia luar. Mereka percaya bahwa Mar Bakri memiliki peranan penting dalam menginspirasi orang-orang untuk menjaga alam dan menghargai kehidupan sederhana. Dengan hati yang penuh rasa rendah diri, Mar Bakri menerima tanggung jawab tersebut dan berjanji untuk menjalankannya dengan sepenuh hati. Dia berjanji untuk menggunakan pengetahuannya dan pengalaman yang dia dapatkan dari desa tersebut untuk membawa perubahan positif bagi dunia di luar sana. Saat Mar Bakri terbangun dari mimpinya, dia merasa terinspirasi dan penuh semangat untuk mengabdikan dirinya dalam mengajar dan memberikan contoh kepada generasi mendatang. Dia mengerti bahwa sebagai seorang guru, tanggung jawabnya tidak hanya untuk mengajar pelajaran di dalam kelas, tetapi juga untuk menjadi teladan dalam menjaga alam dan menghargai kehidupan sederhana. Mimpi itu memberinya visi yang lebih besar tentang peran seorang guru dalam membentuk masa depan yang lebih baik bagi seluruh umat manusia